Saya tau.. judul notes saya kali ini mungkin bikin beberapa yang baca
nyureng-nyureng ra’ karuan..
Dan memang.. mungkin iya.. karena penggabungan kata yang ndak
semestinya..
Tapi, karena ini hanya note.. bukan artikel yang layak dimuat di media..
ya sudah lah ya…
Well.. postingan proof itu sih sebenernya impian buat saya.. Ketika
saya bisa dengan santai tidak menanggapi pancingan untuk melakukan hal serupa
(riya) maupun berkomentar saat melihat yang melakukan itu…
Hal ini sebenarnya terpicu dari.. lagi-lagi Sosial Media – sesuatu
yang bisa diumpamakan menjadi mata pisau bagi banyak orang, termasuk saya
tentunya J
Postingan status beberapa ‘kenalan’ – iya kenalan.. bahkan bukan
teman.. yang kok bisa-bisanya
menggelitik angan.. membuat saya senyum-senyum simpul.. sekaligus bergumam..
#iklaskokkandak-kandakno
Saat itu, euphoria Pilpres yang harusnya sudah lewat, ternyata masih
ada.. ketika Saya senyum-senyum membaca
tanggapan beberapa kenalan.. tentang hal-hal yang saya share melalui wall saya..
To be frank, soc-med itu sebenernya sangat simple.. Ndak suka
postingan seseorang, unfollow saja.. toh tinggal ‘klik’.. Kelar, tidak ada
pihak yang tersakiti maupun emosi jiwa raga J
Nah, dasar saya iseng ya.. saya klik lah satu-satu kenalan yang dari
awal saya memang ndak follow – alias ikuti perkembangannya.. – just to kill
time –
Kenalan saya itu, seorang muslimah, yang juga mengalami metamorfosa
dalam berbusana.. sama seperti saya sebenarnya..
Yang membuat saya senyum-senyum adalah, ketika secara specific beliau
mendeskripsikan penampilannya yang super syar’ie, sampai ke merk yang digunakan
.. semua pokoknya.. dan jujur itu
membuat saya mengernyitkan alis.. alias njureng-njureng..
Padahal ya.. apa urusan saya juga sik.. #mikiir .. Toh Manolo Blahnik
dan Bata tempatnya sama-sama di kaki.. toh busana keluaran TamCit, Ellie Saab maupun
penjahit rumahan juga kasat mata bagi yang tidak familiar.. J
Dan saya ternyata kok bisa terganggu dengan hal yang demikian.. Padahal
busana muslimah yang syar’ie sudah lama dilakukan oleh banyak sahabat2 saya..
tapi.. tidak ada seorangpun diantara mereka yang secara sangat spesifik
mendeskripsikan hal tersebut, apalagi secara langsung mengatakan.. “Im better
that most of you because of what I wear’..
Ya, memang manusiawi sih, melihat virus selfie yang merajalela,
sekarang semua memang dipublish.. tapi buat saya, hal demikian malah
memperlihatkan apa yang tidak seharusnya.. bahwa.. lagi-lagi, hal yang mendasar
tertutup oleh hal-hal duniawi..
CMIIW – sebagian teman berdiskusi saya menyebut hal tersebut dengan
Riya – yaitu memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia demi
manusia, dunia yang dikehendaki dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT..
Well, lagi-lagi saya merasa tidak adil kepada kenalan saya itu, karena pada
intinya, saya tidak paham betul niatnya.. apakah bagian dari syiar agama,
ajakan kepada sedulur sedherek beliau untuk berbusana.. atau bagian dari promosi..
(harusnya pake tagar #spon kali ya, kalo promosi..) Dan.. itu juga wall
beliau.. suka-suka hati aja sik,, mau posting apa… hihihi..
Salah satu contoh yang bikin saya cengar-cengir adalah posting dari
beberapa kenalan juga, yang mengajak saya bergabung dengan MLM yang mereka
tekuni. Ada beberapa sahabat, yang sangat santun dalam mengajak...(and I said
YES).. tapi ada juga yang bikin saya
naikin alis macam Cruella de Ville – saat ajakan itu berupa.. ‘ hari gini masi
kena macet? Kenapa gak coba kerja dirumah aja’.. Ikutan kayak gw deh.. bla..
bla.. blaa..
Naah.. mbok ya’o kalo ngajak itu yang persuasive… ndak perlu ngenyek..
kan opsi, resiko toh bukan anda-anda yang menjalani.. J Kalau cara demikian, saya
sih, apapun pasti saya skip..lha wong bahasanya saja sudah negative.. cemanah
njalaninnya ??? #apriori
Jadi ya teman-teman tersayang.. akhirnya.. saya mengambil kesimpulan..
“Postingan-proof” itu bukan sesuatu yang tidak mungkin kok, hanya
butuh pemahaman lebih, acceptance mengenai sudut pandang beberapa orang yang
berbeda.. Pada hakikatnya, manusia sebagai makhluk social, ,memang diciptakan
beragam.. tinggal bagaimana kita saja menyikapinya kan..
Kalau ada hal-hal yang membuat kita tidak nyaman, tinggal unfollow,
atau malah unfriend (yang ini belum pernah saya lakukan sik).. as simple as that.. Toh, kan silaturahmi
tidak putus.. J
Saya menutup postingan saya
ini dengan doa..
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
“Dan apabila dikatakan
kepada mereka:“Janganlah kamu membuat bencana dan kerusakan di muka bumi”,
mereka menjawab: ”Sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan”.
Ketahuilah! Bahwa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang sebenar-benarnya
membuat bencana dan kerusakan, tetapi mereka tidak menyadarinya.
Semoga kita tidak pernah termasuk di dalamnya..
Aamiin..