Senin, 18 Agustus 2014

Independence Day - and 'inak-inuk' around it..


A simple question..

What is independence day?

Some of you, just like me will directly answer - it is the day when the country earn its independent - its rights as the land of free.. Free to choose its best - free to live as a civilized country ..

But, now .. For me .. Apparently is beyond what I've expeRience before...

Saya lahir, tumbuh dan menghabiskan masa remaja saya di Jakarta. Kami tinggal di sebuah kompleks kecil di bilangan Jakarta pusat - dengan penghuni yang sangat mengenal satu dan lainnya.

Dadah-dadah ke oom hendro, tante herawati, tante ... dan tetangga2 tersayang lainnya..

Nah, yang paling saya ingat saat perayaan 17an , tidak banyak selain lomba2 yang terbilang standar, pemasangan layar tancap di dekat rumah (sumpeee dah kayak pasar malam saat itu)..  Dan sorak2 peserta lomba yang sangat ngangeni ...

Setelah menikah, saya tinggal di daerah pinggiran, dimana sebagian besar penghuninya merupakan pendatang, newly wed atau new family, dan alhamdulillah - we mingle instantly.. Iya, tinggal di komplek ini membuat saya punya keluarga yang besaaaaaaaarrrr bangetssss ...

Salah satu yang membuat saya merasa demikian adalah.. Willingness dari tetangga2 tersayang di sekitar rumah dalam bersilaturahmi..

Saya, seorang ibu bekerja yang menghabiskan setidaknya 11-12 jam diluar rumah, 5 hari dalam seminggu. Otomatis pertemuan saya dengan mereka sangat terbatas.. Namun hal itu bukan halangan utk bersilaturahmi..

yang baru saja terjadi adalah, momen perayaan 17an ini...

sudah tahunan rasanya tidak mendengar Indonesia Raya dinyanyikan kecuali di televisi.. Sudah tahunan rasanya saya tidak larut dalam euforia demikian ..  Eh, tentu saja ini diluar saat pilpres kemarin, saat saya sempat merasa terhenyak ketika ada yg menanyakan nasionalisme saya ketika keukeuh memilih capres yang beda.. (The feeling was beyond words - tapi saya yakin anda melakukan itu karena anda belum kenal betul siapa saya :) .. Andd I'm fine with it ) .

Semalam, diantara lantunan lagu kebangsaan plus lagu perjuangan, saya tertegun, terasa ada yang membuat saya terenyuh...

Saya kok - kangen masa2 dimana moment ini menjadi spesial ya? ... Moment dimana sibuk latihan untuk aubade di istana negara, moment kibar2 bendera .. Moment rame2 ... Iya, moment dimana yang terpikir saat itu adalah - how to be happy and how to make others happy ... Moment disaat saya merasa - I love being an Indonesian - Nothing more or less than that...

Sekarang?

Saya menikmati moment2 berharga tersebut saat melihat anak2 dan teman-temannya berpartisipasi dalam aneka lomba yang diadakan di lingkungan rumah kami.

Saya tercengang melihat kekompakan para panitia, karang taruna, tetangga yang dengan suka rela turun tangan menyelenggarakan hal tersebut..

Saya ternganga melihat cara kerja anak2 remaja - iya para ei bi ji  tersayang di RT kami, yang sangat terstruktur dan sistematis - gak paham saya bagaimana cara mendidik mereka menjadi seperti itu - and I love u for educating them in such a way, neighbors...

Aneka lomba yang sangat sederhana, diikuti oleh puluhan anak dan remaja bisa sangat menghibur, terlebih adanya kerjasama antara mereka.. Banyak diantara mereka, namanya pun saya baru tau., namun terlihat bahwa para remaja tersebut sangat ringan tangan, mengayomi para krucils termasuk saat masa rusuh ketika acara lomba selesai, tiba. 

Wes, pokoknya all speechless things this weekend....

Daannn - diluar itu semua, saya terharu saat ada seorang ibu yang mengirimi saya sebungkus nasi padang .. - ini utk yang tadi bersedia jadi mentor regu saat lomba bu...

Whoaaa... Meleleh deh gw :D

Jadi ya, independence day kali ini, memang bikin saya happy...

Apapun yang sudah terjadi, diantara banyaknya hal yang tumpang tindih, disagreement, pernyataan sana sini ... Saya merasa, sudah saatnya kita, penghuni republik tercinta, menyadari satu hal..

Berhenti saling menyalahkan, melihat saudara sebangsa sebatas suku, agama, dan status sosial. Saat hal itu terjadi, apa kita lupa, kalo jong java duduk semeja dengan jong ambon?
Apa anda ingat, siapa laksamana maeda? Douwes dekker? 

Jangan pernah lupa bahwa Gusti Allah menciptakan semesta alam dengan berbagai inak inuknya.. 
Kita lupa bahwa negeri ini.. Iya negeri ini yang katanya akan terpecah tahun 2015 #amitamit #naudzubillah .. Adalah tempat kita, anak cucu kita lahir, tumbuh dan beribadah..

#sigh

Saya sih tidak tau apa pendapat anda - and believe me... Saya masih rela kok dibilang liberal kek, pluralis kek, nyinyir, terserah deh.. Tapi saya sungguh gak rela untuk lama-lama terjebak dalam negativity yg membuat kondisi negeri makin terlihat tak pasti...

Jadi, ijinkan saya mengajak anda, teman-teman, sedulur sedherek tersayang.. Untuk sama-sama membangun negeri.. Mari simpan ego masing-masing, kita berhutang banyak pada para pendahulu , yang merelakan hidupnya untuk kita semua..
  
mari berbuat lebih banyak, bicara lebih sedikit, untuk bangsa - dan tentu saja untuk anak cucu kita nantinya... Aamiin 

Happy Independence Day, everyone...

May we all live peacefully side by side, hand in hand, without the stupid bounderies that we accidentally create  ...

#jatisari, 17 aug 2014 - 23:55 



Tidak ada komentar: