Rabu, 28 Mei 2014

Going Veggie.. - resep tumis sayuran mudah cepat



Helloo.. 

Selamat tengah minggu, teman-teman tersayang... 

Di minggu yang penuh hari kejepit ini, kemarin saya sibuk bebersih lemari es, sebelum memutuskan untuk berbelanja lagi. 

Seperti biasa, saat ibunda di rumah, maka wajib memasak untuk keluarga dong ya.. 
Kali ini, saya melihat di lemari es ada beberapa buah cuciwis, jamur kuping, jamur hioko kering (yang segera saya rebus - kurleb 30 menit agar lunak), 2 batang wortel dan seikat buncis. 
Longok freezer, ada 2 sdm dging cincang.. 

Nah.. to make a long story short, dan dikejar waktu makan siang.. we decided to make - an easy yet mouth-watering stir-fry veggie.. 

Resepnya sebagai berikut : 

Bahan-bahan : 

2 batang wortel - kupas kulit - potong julienne (korek api)
4 buah cuciwis - lepas per lembar
7 batang buncis - potong kurleb 1 cm
4 lembar jamur kuping - iris 
1 batang daun bawang - potong 2 cm
6 jamur hioko kering - rebus dengan 500 ml air sampai lunak - iris halus
2 siung bawang putih - cincang
3 siung bawang merah - iris tipis
2 sdm daging cincang
1 sdm kecap asin
1 sdm saus tiram
1 sdt gula
1/4 sdt lada 
2 sdm minyak
1 sdm margarine 
1 sdt minyak wijen

Cara membuatnya : 

1. Panaskan minyak, masukkan margarine
2. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum, masukkan daun bawang.. 
3. Masukkan daging cincang - aduk sesekali 
4. Masukkan jamur hioko - tambahkan saus tiram dan kecap asin, lalu 1 cangkir air - biarkan air menyusut
5. Tambahkan wortel, lalu diikuti dengan buncis dan jamur kuping
6. Koreksi rasa dengan menambahkan garam, gula serta lada. 
7. Matikan api, tambahkan minyak wijen, aduk, angkat. 

Voilaaa... 

It is a complete dish - all there.. 

Silahkan dicoba.. resepnya insya Allah akurat.. :) 

Buon Apetito, everyone.. 


Jumat, 16 Mei 2014

Satu lagi tentang Co-Worker

Dear Readers,

Sebagai follow-up dari tulisan sebelumnya, saya merasa perlu memaparkan berapa banyak pelajaran yang saya petik dari beliau selama 3,5 tahun menjadi Co-Worker.

Kalau mau jujur, saya bukan siapa-siapa di dalam perusahaan. Dari sisi grade-pun jauh dengan beliau yang seorang Director. Namun mengingat salah satu scope pekerjaan saya adalah -assisting Leadership Team dan perijinan tenaga kerja Asing, otomatis komunikasi dan kerjasama yang kami lakukan sangat intens.

Satu hal yang saya kagumi, adalah ketika saya bisa dengan santai, menggunakan bahasa yang apik, menyampaikan beragam keberatan jika dirasa perlu. Not Once he scolded me. NOT Once.
If he disagrees, it will be told in a perfect manner.

Banyaknya kebijakan yang kurang populer, meskipun bukan beliau yang memutuskan juga mampu disampaikan dalam bahasa yang halus. Disini saya belajar bahwa komunikasi memang perlu disampaikan dengan cara-cara yang sesuai.

Beliau, juga beberapa orang di perusahaan mengajarkan kepada saya, bagaimana menjadi seorang Co-Worker yang baik. Berkomunikasi dengan semestinya, menempatkan professionalitas tanpa melupakan tanggung jawab pribadi maupun Norma yang dianut.. sekaligus mencoba melihat dari banyak sisi berbeda..
Hmm.. banyak banget memang ya..

Intinya begini..

Being a good Co Worker means that you are able to see things through several angles..
Setting up priorities and able to communicate your friends flaws in a good manner, good languange..
People make mistakes, and better to tell them nicely instead of talk about it from the back..
Never take everything for granted.. Everything is there for a reason..
What ur co worker think about you, is none of your business.. Its yours that count..
People who talk to you from your back tells you exactly their position.. on your back..

Sometimes, I wonder what experience he had, so he can share most of the attitude with me..
Its a simple hello, a smiley request.. endless discussion about family and friends.. and lots matter

Hal-hal yang membuat saya berfikir ratusan kali saat mulut sudah mulai ingin berkata-kata tak pantas.. Yang serta merta bisa saya antisipasi dengan pertanyaan mudah:..

Does it really worth? To speak harshly? Will the person get your point? Does she willing to understand?

Iya..

Saya dengan segala keterbatasan saya, kadang memaksakan diri untuk mencoba mengerti sudut pandang yang digunakan saat harus bekerjasama dan selalu mendapat hasil yang jauh dari maksimal.
Feedback yang jarang sekali positif membuat saya berfikir ulang..

What kind of live that the person has been thru?
Does she think backward? How can I make her see the responsibilities that she's carrying?

Lalu..

Saya sampai pada satu kesimpulan.. I forget one thing..

It Takes Two to Tango..
Saya laiknya menggarami laut jika harus berjalan dengan satu kaki..

Pada akhirnya, saya hanya bisa belajar menjadi Co Worker yang baik bagi orang lain, tentu saja tanpa bisa mengharap hal yang sama..

At the end of the day.. its ours that count..

Well.. TQ dear boss.. atas seluruh pelajaran yang diberikan..
Semoga saja saya bisa jadi seorang Co-Worker yang baik.. sebagaimana yang selama ini telah dicontohkan..




Kamis, 08 Mei 2014

When the BIG guy leave our stage..

Dearest Readers..

Its not that im that bored in the office.. its not that i have nothing else to do.. NO..
But.. I lost my boss yesterday..

Bukan.. bukan ilang karena metong, tenggelem ato apah..

But, he resigned from his current post..
In one day..

Suprised, shocked, and whatever feeling that you can named..

Been working with him for almost 3.5 years.. so when i found out the bad news its not from anyone, but the gesture he gave me.. The look and the ambience that i felt..

I know it sounds silly, but when you work closely with someone, you get some funny feelings when something was not in its place.

Until now, I've worked with lots of expats and bosses, and yet find Hans very sincere, whole-hearted, yet speak the truth. I can easily say No, when its a Big No, and Yes when its safe enough for her to cross the road.

So, when at the sudden He left the stage, we were stunned.

Since there's no way i can figure this out.. What i can say now is..

Bon Voyage Boss..
Another ocean another vessel..
We will see you later..

Thank you for everything that you've done for us..
You will surely be missed...






Simple Recipe - Empal Tumis

Salamlekooommm...

#huwah..

Saatnya menengok blog yang hampir jamuran setelah sekian lama tidak ditulisin.. tidak diperbaharui..atau apalah ceritanya..

Nah, kali ini.. saya ingin berbagi satu lagi resep mudah.. Saking mudahnya sampai anak mbarep tersayang, yang usianya belum genap 8 tahun bisa mencoba..

So, resepnya sebagai berikut

Empal Tumis

Bahan-bahan :

400 gr daging - direbus, iris melintang
3 siung bawang putih
5 siung bawang merah
2 batang sereh
2 daun salam
1 lt air untuk merebus
1 sdt garam
2 sdm gula pasir dan 1 sdm gula merah
1 sdm ketumbar - disangrai sebentar
2 sdm minyak + 1 sdm margarine

Cara membuatnya :

1. Rebus daging dalam 1 lt air - biarkan sampai empuk. Saat merebus tambahkan 1 sdt garam, salam dan sereh.
2. Angkat daging, memarkan sedikit.
3. Ulek halus : ketumbar, bawang merah, bawang putih, garam, gula dan sedikit lada.
4. Aduk daging dengan bumbu - ungkep sebentar hingga bumbu meresap
5. Panaskan minyak, masukkan daging yang sudah diungkep.. aduk2 hingga agak mengering.. tambahkan margarine.

Voilaaa...



Well.. tinggal tambah nasi anget.. plus sambal lalap.. Jadi deh..

Selamat mencoba ya..