Jumat, 25 Juli 2014

Another Departure.. au revoir Boss.. :(

Dearest Readers,,

Rasanya baru kemarin saya posting when the big guy leave the stage .. anddd
we have another departure..

Yang belum-belum udah bikin sedih saya..

Bagaimana tidak, yang akan resign itu kebetulan Head of People and Organization - Pak BTS, yang notabene duduknya sebelahan ruangan dengan saya..




di foto ini, beliau berdiri no 2 dari kanan, menggunakan kemeja putih :) 

Saat mengetahui beliau akan depart saja, sepiii hati rasanya.. belum lagi beberapa hari yang lalu.. saat saya menawarkan seporsi buah untuk berbuka.. kata-kata yang keluar dari beliau adalah.. " Duh mbak, saya rasanya nanti di tempat baru akan kehilangan sekali sosok mbak deh... ".. #mbrebesmili

Sejak beliau bekerja di perusahaan ini, mungkin saya yang paling attached dengan beliau.. if i may say :)..
Kenapa? Ya kami bekerja dalam satu department.. Sejak beliau onboard dadakan -- iya saya bilang dadakan, karena kedatangan beliau tidak pernah diinformasikan kepada kami sebelumnya, saya melihat bahwa selalu ada aura baik yang ditampilkan.. 

Saya ingat, bahwa saya pernah diingatkan bagaimana berhijab dengan benar - menutup dada, dan alhamdulillah sudah saya lakukan. Hal itu hanya beliau katakan kepada saya, despite the fact bahwa ada banyak rekan-rekan yang juga menggunakan hijab. 
Salah satu suri tauladan adalah mengurangi frekwensi travelling bagi kami kaum wanita. Jika hal tersebut harus dilakukan, maka beliau langsung serta merta mengingatkan kami untuk meminta ijin kepada suami. 

#andhowcaniresisthavinghimasmyboss???

Kalau saya jabarkan satu persatu, mungkin anda-anda berfikir bahwa saya mengidolakan beliau..
Well, kata 'idola' mungkin belum tepat.. I also understand that he is just human like me, having some flaws..
Dan wajar aja, kalo nggak, yang ada tiap ketemu si babeh ini, gw sibuk ngeliatin kakinya, napak atau kagak..

hihihi..

well, anyway..

Dari beliau, saya belajar berkomunikasi dengan baik, berusaha menempatkan kepentingan kantor pada porsinya... dan jujur.. saya banyak belajar mengenai bagaimana mempunyai hubungan baik menurut islam..
Maklumlah.. saya masih harus banyak sekali belajar.. dan yang terutama, belajar melihat dari sisi yang berbeda.. Satu sisi saya, sang pluralis.. sangat open minded, cenderung cuek dan straight spoken, berhadapan dengan bapak ini, sang muslim priyayi..hihihii.. Bisa kebayang betapa saya harus berusaha mendengar lebih banyak kan?

anyway,,, I really cant say more ..
He will surely be missed.. dan mudah-mudahan, kesantunan beliau bisa menular...
Mugi-mugi juga, beliau bisa tambah sukses di tempat baru, sehingga saya bisa titip CV #modus..

:)..

Last but not least..

Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayahnya, memberikan kemudahan, kesehatan, keselamatan bagi penugasan beliau di tempat baru..

aamiin allahumma aamiin..

Have a safe and pleasant journey, Boss..
'till we meet again... 



Rabu, 23 Juli 2014

Tentang Sepasang Sepatu



Dear Readers,

Tulisan ini saya buat sebagai rasa simpati saya.. atas sepasang anak manusia yang berpisah, karena cara memanggil Tuhan yang berbeda..

Iya.. cara memanggil Tuhan yang berbeda.

Klise sekali ya.. laiknya film-film nasional bergenre romantis, yang lalu dicegah pemutarannya.. Karena dikhawatirkan memicu sentimen negatif.. Iya, memang seperti itu yang terjadi disini.. Sering kali saya berfikir bahwa hal tersebut memang disengaja sebagai salah satu trik marketing. Tapi setelah di'turunkan' dari bioskop, saya harus menunggu sampai VCD asli keluar :( ..

Anyway, sebelum tulisan ini melantur kemana-mana, ijinkan saya melihat dari kacamata pribadi saya.. pemikiran pribadi, dengan beberapa sudut pandang yang berbeda.

Ketika dua orang yang beranjak dewasa, berbeda prinsip, lalu memutuskan untuk berjalan bersama, laiknya sepasang sepatu.. Maka ketika mereka berada di persimpangan, harus ada seseorang yang dengan suka rela menjadi pemimpin, dan seseorang lagi menjadi support.. I always believe that releasing your ego and compromising, both are the keys..

As always, speaking is much more easier, than having yourself trap in that situation.

Somehow, love is unavoidable..
To be truth.. it is..

meskipun saya yakin, akan banyak yang menyanggah bahwa, jika kita mau mengedepankan logika, apalagi iman.. maka ya sepatu kiri dan sepatu kanan akan berpisah dan kembali mencari sepatu-sepatu lain, yang mungkin lebih membuat mereka nyaman..

But..

I believe.. that love is beyond your logic..
There are all kind of love - so never think that you know that much.. ;)

Dan biasanya, cinta dengan beragam halangan yang bersifat prinsipil itu, akan terpulang dari kedua sepatu yang menjalaninya.. Apakan masih sanggup menempuh jalan berliku, naik turun, penuh halang rintang.. atau menyerah pada kondisi yang ada..

Ketika halangan paling besar adalah cara memanggil Tuhan.. Hal itu sangat menyakitkan hati.. Bukankan cara memanggil bukan berarti kita memiliki Tuhan yang berbeda?

Saya pribadi, akan memilih berhenti, lalu mencari sepatu kanan lagi. Namun saya, memilih untuk memilih sepatu kanan, yang keluar dari pabrik yang sama.. Agar si pemilik sepatu merasa nyaman berjalan dengan kami..

Jadi, teman-teman sepatu...
Maafkan postingan saya, yang  mungkin tidak menyelesaikan masalah..
Diluar ini, saya percaya, bahwa Tuhan menyayangi kalian dengan cara yang sama.. Bahwa keputusan yang kalian akan ambil juga seijinNya..
Bahwa, ada banyak sepatu-sepatu kiri dan sepatu-sepatu kanan disekitar anda..

Yang lebih penting, saya percaya, bahwa Tuhan kalian, sama seperti Tuhan saya.
Ketika kita memanggil dengan cara yang berbeda, bukan berarti cinta kalian kepadaNya lebih besar ataupun lebih sedikit dari saya.

Semoga Allah merahmati kalian, dan jalan yang kalian pilih..
aamiin..


slipi, 23 July 2014



Tulus - Sepatu

Jumat, 18 Juli 2014

When they learn how to express their love..


Hello everyone....

Its been a while since my last post.. Well, my 'time management' made me a bit worn out lately -blame to my habit and traffic :).. as always..And i hardly find some moments that made me nailed to my chair, so im able to write some note..

Now, let me share to you another small things that matters to me..

In my previous postings  ini, I expressed my feelings, appreciations to both children we have, for their concern, attention, when i had some ulcer problem..

Last night, on our way back.. as usual, we had some chat..
While he was riding a motorcycle, and i try to beat the silence (or my sleepiness... ) by opening a few 'parents conversation'.. It is always start with :

How's the children?

The answer amazed me..

Apparently, due to a short term class before having Hari Raya holiday, they were taught by their teacher to make a simple craft - a Greeting cards of Hari Raya.

It is made by paper, with a simple method of paper quilting (and to be frank, i have no idea what that is..)
Anyway, so they were handed over somecards in which they will create, write some greetings in it and present it to their parents, either mother, father or both..

When my daughter - Kirana got home, she instantly (as always) take the card out and showed it to my husband. Hubby is always her favorite, a tipical daddy's little girl ..
My daughter is a kind of person that is quite creative and love doing girly figures, as you can see from the picture she made :


The doll that represent herself has eyelashes :) 

I have to admit, she is quite artistic.. Those who knows me and my daughter will be able to tell, that she inherited some from me and some from my husband... 

On the other hand, my son.. Is a tipical boy.. He is close to my husband but inseparable to me. 
Hardly say or show affection - but when meeting the child psychologist , the psychologist told us that he seems closer to me than anyone else.. 

Well, I thought, thats what all boys do .. isnt it? 

To cut the story short, in relation with the art & craft class they were both having during the day, hubby questioned him.. 

Hubby : "Your sister just showed me her result, dont you have one for me as well?"

His answer was short, yet shocking.. 

Raffa : "Oh yes, I do have.. But made it for ibunda, not for you ayah.. "

Hubby :  Can I see it ? 

Raffa : " No, its for bunda.. you cant see it before her.."

When i first hear it, i laugh out loud.. and hubby continues.. 
"He never did that to me, usually he will ask for suggestion, now.. he decide to have you as his priorities.."..

Well.... what can i say then?? 

When we finally got home, meeting the children and my son, hand me over the card.. 
At the beginning, he said. please read it after shalat ied.. 

But 5 minutes afterward, he changed his mind.. and with a shmily gestures handed me over this : 



Look what he wrote : "Aku sayang bunda" 

My son, is a less artistic than his sister, as you can see with the picture he drew.. 
He said the picture represent me.. the car and the high rise building where i go to work.. 

I stunned.. cant say a thing.. 

My son is not a tipical person that can express his feeling.. not into writing nor verbally... but he did  it yesterday.. And i am so gratefull.. I never thought.. being a mother means that you  will have an endless blessings.. 

So, small objects that i received from my children yesterday, is never a small thing to me.. 
They are like a universe packed in a card, wrap with love and sealed with kisses.. 
Dont you think so? I do believe that he inherited the romantic side from his father :) 


Now, let me kneel down and grateful for all blessing that had given to us.. 
God, Thank you for the loving family and friends.. and all gifts that we can hardly say.. 
Thank you for giving us a live that is full of suprises... and ability to enjoy every moment of it.. 
Thank you.. 

we learned a lot from the gifts that you sent to us.. 
Thank you for being with us, and showing us that every single moment counts.. 
That what we've done is harvested today.. 
Thank you... 


*slipi, 18 July 2014*