Rabu, 31 Desember 2014

Ayam Bumbu Bali - the signature #tsaaahhh

Selamat malam semuaaa,,


Iya, iya ngerti ini New Year's Eve.. tapi ini saya melunasi hutang dengan upload salah satu resep andalan..hihihi..

Yang mana merupakan jenis masakan - semua orang suka.. karena bikinnya praktis...tiss....

Well, this is it... :


Ayam Bumbu Bali

Bahan2 : 

1 ekor ayam dipotong sedang 
perasan dari 2 jeruk nipis 
1 sdt garam 

Bumbu halus : 

6 siung bawang merah 
3 siung bawang putih
2 cm jahe 
1 cm laos
12 cabe merah keriting 
6 cabe rawit setan
6 kemiri

Bumbu lainnya : 

3 batang serai
3 lembar daun salam 
2 sdm gula aren
2 sdm kecap manis
1 sdt garam 
1/2 sdt lada 
2 sdm saus tomat 
minyak untuk menumis 

Cara membuatnya : 

1. Ayam dicuci bersih, lalu dilumuri air jeruk nipis dan garam - sisihkan 
2. Ulek semua bumbu halus 
3. Panaskan minyak - masukkan bumbu halus, serai dan salam. Tumis sampai wangi. 
4. masukkan ayam, aduk2 sampai ayam terkena lumuran bumbu.. 
5. Tambahkan kurang llebih 2,5 gelas air 
6. Setelah air tinggal separo, tambahkan seluruh bumbu yang belum dimasukkan.. kecilkan api. 
7. Biarkan meresap 

Well, sekian untuk sementara ...

Semoga manfaat yaaa...

#salambumbubali

Selasa, 30 September 2014

Sebuah nama - seribu cerita .. departures and departures

Dear Readers...

I think the story continues...

Baru saja saya selesai posting Departure 1 and Departure 2 ..

Dan saya kembali mendengar berita yang sebenarnya tidak terlalu mengagetkan saja, but it broke my heart too...

Another good friend is leaving the group..

#hikz..

Iya.. ini dia orangnya.. .



......


Title beliau sih ya.. GA alias Miss Rempong.. persis seperti saya.. But she is one of the kindest human being that i've ever come accross in life..

Sincere, humble, full of endless laughter - sampe kadang gw suka mikir.. nih anak koplak ato gila ato mislek ya.. #sowwiieee erlinong.. #yopyuhtodemeks..

Anyhow, bekerjasama dengannya selama 4 tahun, meskipun sering kali dilakukan secara tidak langsung karena kebetulan kami bekerja pada 2 Business Unit yang berbeda...
Kesan pertama saya, waktu bertemu dengannya - Duh.. nih anak dangdut amat... tapi ternyata hatinya baiiiiiikkkk banget nget nget... .

I cant hardly remember that i've came accross her kind, so far..
We've worked in so many events.. dan dia selalu manggil gw dengan sebutan 'Bu Dosen"..

I wouldnt mind sih, secara saya emang agak2 strict ketimbang yang lainnya..

Hmm...

You know, i really am lousy when it comes to write some goodbye post...
Its just soo many things to tell.. and somehow i just dont know how to cope with the emptiness within...

Its just unpleasant..

But life goes on.. dan pastinya, I will sail into another ocean, just like her.
Im trying to gear up everything, now..

Last but not least... .

Thank you dear.. for being such a lovely friend that always around..
Thank you for sharing your laughter, your crazy yet brilliant thought...
Thank you...

A simple writing is never enough to express how you are going to be missed....
I  miss you already...


Hopefully, our lines cross in the future..
All the best for your future endeavour...

xoxoxoxo....


Selasa, 09 September 2014

Shall we move on ?? - another 'office' story

Dear Readers...

Felt like yesterday when i upload ini and ini juga ...

Those links are for my two wonderfull bosses who left for another ocean.. :(..

Last night, i stayed a few hours more to finish several things that i left behind from last week.
When i was typing and checking on figures... somehow i felt that things are soo quiet.. .
At a sudden, i felt that there's an empty hole around.. a feeling of lost..

A few months ago, i might will still having both them doing a few things with me.. checking on figures or whatever task - ... Now, It was only me..

Long time ago, i actually told you that i feel lost in here.. now, its even worse..

I miss a friendly gesture, a smiley hello, or just a sweet morning greetings..
I miss a solution giving for a cul-de-sac situation
I miss a small chit-chat without having prejudices when something arisen
To be truth.. i miss them.. :(

I know its unfair to say that things are different..
Off course..

Was it just me who tend to see things in different angle..
Was it just me who thinks that things are a bit shaky

Well, its probably me..
It might be just my silly thinking..
Hope that everything will do just fine...

Sometimes, the hardest part isn't letting go.. but rather learning to start over..
And.. i think.. i need to start doing so..

Now.. :|






Selasa, 02 September 2014

Orang Ketiga .. dan jutaan derita dibaliknya..

Assalamualaikum Wr. Wb.. 

Dearest readers,

Mengingat banyaknya diskusi mengenai hal diatas dengan para sahabat dan orang terdekat, maka ijinkan saya menulis hal ini dari perspektif yang berbeda - ini saya perjelas dari awal, karena judul postingan diatas mungkin agak membuat anda senyum miris, mengerutkan alis, atau malah senyum-senyum :D 

Sebelum dimulai, orang ketiga dalam pernikahan itu luas sekali cakupannya, bisa anak dari pernikahan sebelumnya, mertua, orang tua, saudara kandung, maupun - nah ini yang paling seru...

Wanita maupun pria idaman lain

#awawwww #thestorycontinues

Ouwkey pembacah..

Let's take the hottest options - wanita ataupun pria idaman lain sebagai orang ketiga dalam pernikahan

Nah, sebelumnya saya ingin mengingatkan bahwa saya tidak menggunakan perspektif agama sebagai basis. Kenapa? Karena akan menjadi sangat baku. Sudah jelas kemana hal tersebut akan mengarah - hal yang mungkin nantinya akan mengacu kepada banyaknya pendapat, judgement yang tidak berkesudahan, dan akhirnya debat kusir....

Tentu saja tulisan ini menjadi lebih dari sekedar tulisan remeh temeh untuk berbagi.

Tulisan ini dibuat berdasarkan diskusi tak berkesudahan, termasuk sharing teman-teman, kenalan, sahabat yang pernah dalam situasi tersebut..

Kita kupas satu-satu ya...

Faktor apa yang paling banyak menumbuhkan adanya orang ketiga? Banyak banget.. Tapi rata-rata adalah hilangnya rasa nyaman antara pasangan... Selain physical attraction -- (although its common, but this is shallow, my friend...

Disini saya harus fair dengan porsi pria, wanita maupun the future 3rd person..

Setelah berusaha untuk menempatkan pada porsinya, maka saya tegaskan dari awal.. 

Pada hal ini, satu2nya pihak yang tidak menjadi korban adalah : pihak yang diselingkuhi. Kenapa? Nanti saya jelaskan lebih lanjut ya...

Kembali pada alasan mengapa ada orangg ketiga dalam pernikahan, maka saya berusaha untuk jujur bahwa, hal tersebut sangat manusiawi..

Manusia, dengan seluruh keterbatasan yang ada selalu mencari rasa nyaman bagi individu masing-masing. Hal yang jelas-jelas bisa logis, namun saat hal tersebut mengganggu harmoni yang ada, merusak komitmen yang tercipta, yang terjadi malah timbulnya rasa tidak nyaman.

Jadi, pangkal masalahnya adalah berkurangnya atau bahkan hilangnya rasa nyaman antara pasangan. Hal ini bisa terjadi bagi pria maupun wanita tanpa ada pengecualian umur, ras, agama dan sebagainya.. Kenapa?  karena rasa nyaman sekali lagi memang tak mengenal hal-hal tersebut.

Nah, kembali kepada orang ketiga. Sebelumnya saya sudah katakan, bahwa satu-satunya yang tidak menjadi korban adalah pihak yang diselingkuhi. Kenapa? Karena beliau berada pada jalur yang sebenarnya. Kalem, woles, santai, atau apapun istilah yang anda berikan.

Sedangkan pihak luar maupun yang berselingkuh jelas-jelas merupakan korban.
Kenapa?

Pertama - mereka berdua harus menyesuaikan semua kondisi yg dihadapi. Saya harus katakan semua. Hal ini juga termasuk dan tidak terbatas pada hal-hal yang absurd..

Tentang hati, perasaan, waktu, logika dan lain-lain.

I mean, seriously.. Bagaimana cara berbagi hati?

Well, anyway.. Sebelum tulisan ini menjadi ruwet, mari kembali ke topic semula..

Readers yang pernah jatuh cinta, tentu tau pasti maksud saya. What I meant.. Falling in love secretly, in the dark,  it'll definitely gave you some adrenaline shots..

Dannn tentunya menyenangkan... (silaken curhat ke saya #eh...)

Please correct me if I'm wrong pemirsah.. - well.. Dibalik semua rasa yg timbul, salah satu pemberatnya adalah.. Rasa nyaman

Rasa nyaman yg timbul satu sama lain, saat mereka menjalin hubungan. Perlu di garisbawahi bahwa rasa nyaman ini tentu banyak sekali faktor pendukungnya, baik berupa materi dan immateri..

Seorang kenalan, gadis cantik berusia awal 30-an.. dalam suatu kesempatan pernah mengeluh pada rekannya...

I wonder if there'll be time my bf come and propose... When will that  be???

Well, her bf is a married man with a son..
And to be frank, I have no idea what to say ... So I just sat with her in silence...

Ingin rasanya saya berbicara lebih lanjut, tentang siapa yang jadi pelaku sekaligus korban, namun sungguh saya merasa hal itu tidak bijak untuk dilakukan. ..

Selain terkesan menggurui, sepertinya kok ndak adil sekali untuk menempatkan si cantik pada kursi pesakitan... Siapa sih yang mau jadi sekadar bayangan? Mau jadi cadangan?

Pertanyaan berikutnya mungkin begini ...

Ya itu resiko sih, untuk yang mau dapat sisa hati.. Terus menerus jadi korban perasaan atau apapun namanya... Yang namanya cadangan, kalau masi ada pemain inti ya harus terima nasib duduk manis di pinggir lapangan lah.. 

But hei... Kita bicara soal rasa, dimana boundaries itu tercipta karena nilai2 yang dianut. Baik secara individu maupun makhluk sosial ...

Memang kalau mau ditelusuri, saya yakin kita akan bertemu pada moment2 yang menurut kita awkward dan seharusnya tidak dibiarkan berkembang ...

Nah, seringkali hal-hal kecil yg tidak terlihat memiliki arti malah menjadi penentu berkembangnya suatu hubungan kan ya? Again, isn't it very human?  We tend to skip on big things and focus on small things... Memang yaa.. Small things matters.. digigit semut juga bengkak.. diinjek gajah mah ketauan gepeng.. #eh.. 

Intinya.. kita cenderung mengingat hal-hal kecil, inak-inuk, sempalan atau apapunlah namanya.. dan melupakan hal-hal yang sebenarnya sangat berarti... Pernah merasa sebel bin kesel sama pasangan gara-gara hal yang sepele? Saya yakin kalau anda, sama seperti saya, pernah... 


Lagi sebel bin kesel, ndilalah ada sms atau bbm masuk mendayu-dayu, dan mungkin isinya 'sampah'.. iya cuman 'sampah' yang terlihat mewangi... karena baru kita sadari belakangan apa sih tujuan sebenarnya.. 

But the moment might be right.. Membutakan kita, membuat kita merasa 'nyaman' secara instan... Yaa.. kalau mau jujur, manusia memang diciptakan dengan mempunyai banyak flaws.. kelemahan2 yang membuat kita dipanggil sebagai manusia.. dan.. tidak ada yang salah dengan itu juga sih.. 


Namun, perlahan atau pasti, hal itu akan melelahkan.. Jadi pelaku sekaligus korban.. deg2an sepanjang waktu karena hal yang sudah pasti salah dari banyak sisi... Norma apapun yang dianut.. ya salah.. ya nggak nyaman.. ya jalan ditempat... 


It is so true when our elder said.. - focus on your destination, find the right way, and do your utmost to reach your dream.. 

It is so true that your happiness counts, but, we have to think backward... to see what is our purpose, and i am so sure that there are so many options instead of being a 3rd person, in any relationship that occur. 

Jadi ya, kesimpulan saya.. 


Stop being a 3rd person, in any relation ship that you might have.. 

Cause it simply means : you are wasting your time, and opportunity for a better life ahead... 
As simple as that.. 

Karena hidup cuman sekali.. mari hidup sehat.. hidup normal.. hidup waras.. 

Semua akan terpulang pada pilihan yang kita ambil.. Ngapain juga ya, kejebak dalam labirin waktu, dimana semuanya jadi super duper complicated, dan bikin capek hati... 

Wong kita yang jadi korban.. itu lah makanya, mending tutup pintu hati.. batasi yang masuk.. 


I know, talking is easy, tapi saya sih ya.. percaya bahwa kita sebagai manusia dikaruniai akal dan perasaan, dimana kita mampu memilih, mau berbuat apa dengan hal itu.. Karena kita semua, berhak untuk kehidupan yang lebih baik.. 


Well.. saya tutup dengan doa.. agar kita semua dijauhkan dari hal-hal yang demikian.. 

Selamat malam semua.. 

Terima kasih sudah mau menyempatkan diri membaca... 

Wassalamualaikum Wr. Wb.


-slipi, 2 Sept 2014-



Rabu, 27 Agustus 2014

Postingan-Proof ..




Saya tau.. judul notes saya kali ini mungkin bikin beberapa yang baca nyureng-nyureng ra’ karuan..
Dan memang.. mungkin iya.. karena penggabungan kata yang ndak semestinya..

Tapi, karena ini hanya note.. bukan artikel yang layak dimuat di media.. ya sudah lah ya…

Well.. postingan proof itu sih sebenernya impian buat saya.. Ketika saya bisa dengan santai tidak menanggapi pancingan untuk melakukan hal serupa (riya) maupun berkomentar saat melihat yang melakukan itu…

Hal ini sebenarnya terpicu dari.. lagi-lagi Sosial Media – sesuatu yang bisa diumpamakan menjadi mata pisau bagi banyak orang, termasuk saya tentunya J

Postingan status beberapa ‘kenalan’ – iya kenalan.. bahkan bukan teman.. yang  kok bisa-bisanya menggelitik angan.. membuat saya senyum-senyum simpul.. sekaligus bergumam.. #iklaskokkandak-kandakno

Saat itu, euphoria Pilpres yang harusnya sudah lewat, ternyata masih ada..  ketika Saya senyum-senyum membaca tanggapan beberapa kenalan.. tentang hal-hal yang saya share melalui wall saya..

To be frank, soc-med itu sebenernya sangat simple.. Ndak suka postingan seseorang, unfollow saja.. toh tinggal ‘klik’.. Kelar, tidak ada pihak yang tersakiti maupun emosi jiwa raga J

Nah, dasar saya iseng ya.. saya klik lah satu-satu kenalan yang dari awal saya memang ndak follow – alias ikuti perkembangannya.. – just to kill time –

Kenalan saya itu, seorang muslimah, yang juga mengalami metamorfosa dalam berbusana.. sama seperti saya sebenarnya..

Yang membuat saya senyum-senyum adalah, ketika secara specific beliau mendeskripsikan penampilannya yang super syar’ie, sampai ke merk yang digunakan ..  semua pokoknya.. dan jujur itu membuat saya mengernyitkan alis.. alias njureng-njureng..

Padahal ya.. apa urusan saya juga sik.. #mikiir .. Toh Manolo Blahnik dan Bata tempatnya sama-sama di kaki.. toh busana keluaran TamCit, Ellie Saab maupun penjahit rumahan juga kasat mata bagi yang tidak familiar..  J

Dan saya ternyata kok bisa terganggu dengan hal yang demikian.. Padahal busana muslimah yang syar’ie sudah lama dilakukan oleh banyak sahabat2 saya.. tapi.. tidak ada seorangpun diantara mereka yang secara sangat spesifik mendeskripsikan hal tersebut, apalagi secara langsung mengatakan.. “Im better that most of you because of what I wear’..

Ya, memang manusiawi sih, melihat virus selfie yang merajalela, sekarang semua memang dipublish.. tapi buat saya, hal demikian malah memperlihatkan apa yang tidak seharusnya.. bahwa.. lagi-lagi, hal yang mendasar tertutup oleh hal-hal duniawi..

CMIIW – sebagian teman berdiskusi saya menyebut hal tersebut dengan Riya – yaitu memperlihatkan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia demi manusia, dunia yang dikehendaki dan tidak berniat beribadah kepada Allah SWT.. Well, lagi-lagi saya merasa tidak adil kepada kenalan saya itu, karena pada intinya, saya tidak paham betul niatnya.. apakah bagian dari syiar agama, ajakan kepada sedulur sedherek beliau untuk berbusana.. atau bagian dari promosi.. (harusnya pake tagar #spon kali ya, kalo promosi..) Dan.. itu juga wall beliau.. suka-suka hati aja sik,, mau posting apa… hihihi..

Salah satu contoh yang bikin saya cengar-cengir adalah posting dari beberapa kenalan juga, yang mengajak saya bergabung dengan MLM yang mereka tekuni. Ada beberapa sahabat, yang sangat santun dalam mengajak...(and I said YES)..  tapi ada juga yang bikin saya naikin alis macam Cruella de Ville – saat ajakan itu berupa.. ‘ hari gini masi kena macet? Kenapa gak coba kerja dirumah aja’.. Ikutan kayak gw deh.. bla.. bla.. blaa..

Naah.. mbok ya’o kalo ngajak itu yang persuasive… ndak perlu ngenyek.. kan opsi, resiko toh bukan anda-anda yang menjalani.. J Kalau cara demikian, saya sih, apapun pasti saya skip..lha wong bahasanya saja sudah negative.. cemanah njalaninnya ??? #apriori

Jadi ya teman-teman tersayang.. akhirnya.. saya mengambil kesimpulan..

“Postingan-proof” itu bukan sesuatu yang tidak mungkin kok, hanya butuh pemahaman lebih, acceptance mengenai sudut pandang beberapa orang yang berbeda.. Pada hakikatnya, manusia sebagai makhluk social, ,memang diciptakan beragam.. tinggal bagaimana kita saja menyikapinya kan..

Kalau ada hal-hal yang membuat kita tidak nyaman, tinggal unfollow, atau malah unfriend (yang ini belum pernah saya lakukan sik)..  as simple as that.. Toh, kan silaturahmi tidak putus.. J

Saya menutup postingan saya ini dengan doa..
surah Al-baqarah ayat  11-12:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
 أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
“Dan apabila dikatakan kepada mereka:“Janganlah kamu membuat bencana dan kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab: ”Sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan”. Ketahuilah! Bahwa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang sebenar-benarnya membuat bencana dan kerusakan, tetapi mereka tidak menyadarinya.

Semoga kita tidak pernah termasuk di dalamnya..

Aamiin.. 



Senin, 18 Agustus 2014

Independence Day - and 'inak-inuk' around it..


A simple question..

What is independence day?

Some of you, just like me will directly answer - it is the day when the country earn its independent - its rights as the land of free.. Free to choose its best - free to live as a civilized country ..

But, now .. For me .. Apparently is beyond what I've expeRience before...

Saya lahir, tumbuh dan menghabiskan masa remaja saya di Jakarta. Kami tinggal di sebuah kompleks kecil di bilangan Jakarta pusat - dengan penghuni yang sangat mengenal satu dan lainnya.

Dadah-dadah ke oom hendro, tante herawati, tante ... dan tetangga2 tersayang lainnya..

Nah, yang paling saya ingat saat perayaan 17an , tidak banyak selain lomba2 yang terbilang standar, pemasangan layar tancap di dekat rumah (sumpeee dah kayak pasar malam saat itu)..  Dan sorak2 peserta lomba yang sangat ngangeni ...

Setelah menikah, saya tinggal di daerah pinggiran, dimana sebagian besar penghuninya merupakan pendatang, newly wed atau new family, dan alhamdulillah - we mingle instantly.. Iya, tinggal di komplek ini membuat saya punya keluarga yang besaaaaaaaarrrr bangetssss ...

Salah satu yang membuat saya merasa demikian adalah.. Willingness dari tetangga2 tersayang di sekitar rumah dalam bersilaturahmi..

Saya, seorang ibu bekerja yang menghabiskan setidaknya 11-12 jam diluar rumah, 5 hari dalam seminggu. Otomatis pertemuan saya dengan mereka sangat terbatas.. Namun hal itu bukan halangan utk bersilaturahmi..

yang baru saja terjadi adalah, momen perayaan 17an ini...

sudah tahunan rasanya tidak mendengar Indonesia Raya dinyanyikan kecuali di televisi.. Sudah tahunan rasanya saya tidak larut dalam euforia demikian ..  Eh, tentu saja ini diluar saat pilpres kemarin, saat saya sempat merasa terhenyak ketika ada yg menanyakan nasionalisme saya ketika keukeuh memilih capres yang beda.. (The feeling was beyond words - tapi saya yakin anda melakukan itu karena anda belum kenal betul siapa saya :) .. Andd I'm fine with it ) .

Semalam, diantara lantunan lagu kebangsaan plus lagu perjuangan, saya tertegun, terasa ada yang membuat saya terenyuh...

Saya kok - kangen masa2 dimana moment ini menjadi spesial ya? ... Moment dimana sibuk latihan untuk aubade di istana negara, moment kibar2 bendera .. Moment rame2 ... Iya, moment dimana yang terpikir saat itu adalah - how to be happy and how to make others happy ... Moment disaat saya merasa - I love being an Indonesian - Nothing more or less than that...

Sekarang?

Saya menikmati moment2 berharga tersebut saat melihat anak2 dan teman-temannya berpartisipasi dalam aneka lomba yang diadakan di lingkungan rumah kami.

Saya tercengang melihat kekompakan para panitia, karang taruna, tetangga yang dengan suka rela turun tangan menyelenggarakan hal tersebut..

Saya ternganga melihat cara kerja anak2 remaja - iya para ei bi ji  tersayang di RT kami, yang sangat terstruktur dan sistematis - gak paham saya bagaimana cara mendidik mereka menjadi seperti itu - and I love u for educating them in such a way, neighbors...

Aneka lomba yang sangat sederhana, diikuti oleh puluhan anak dan remaja bisa sangat menghibur, terlebih adanya kerjasama antara mereka.. Banyak diantara mereka, namanya pun saya baru tau., namun terlihat bahwa para remaja tersebut sangat ringan tangan, mengayomi para krucils termasuk saat masa rusuh ketika acara lomba selesai, tiba. 

Wes, pokoknya all speechless things this weekend....

Daannn - diluar itu semua, saya terharu saat ada seorang ibu yang mengirimi saya sebungkus nasi padang .. - ini utk yang tadi bersedia jadi mentor regu saat lomba bu...

Whoaaa... Meleleh deh gw :D

Jadi ya, independence day kali ini, memang bikin saya happy...

Apapun yang sudah terjadi, diantara banyaknya hal yang tumpang tindih, disagreement, pernyataan sana sini ... Saya merasa, sudah saatnya kita, penghuni republik tercinta, menyadari satu hal..

Berhenti saling menyalahkan, melihat saudara sebangsa sebatas suku, agama, dan status sosial. Saat hal itu terjadi, apa kita lupa, kalo jong java duduk semeja dengan jong ambon?
Apa anda ingat, siapa laksamana maeda? Douwes dekker? 

Jangan pernah lupa bahwa Gusti Allah menciptakan semesta alam dengan berbagai inak inuknya.. 
Kita lupa bahwa negeri ini.. Iya negeri ini yang katanya akan terpecah tahun 2015 #amitamit #naudzubillah .. Adalah tempat kita, anak cucu kita lahir, tumbuh dan beribadah..

#sigh

Saya sih tidak tau apa pendapat anda - and believe me... Saya masih rela kok dibilang liberal kek, pluralis kek, nyinyir, terserah deh.. Tapi saya sungguh gak rela untuk lama-lama terjebak dalam negativity yg membuat kondisi negeri makin terlihat tak pasti...

Jadi, ijinkan saya mengajak anda, teman-teman, sedulur sedherek tersayang.. Untuk sama-sama membangun negeri.. Mari simpan ego masing-masing, kita berhutang banyak pada para pendahulu , yang merelakan hidupnya untuk kita semua..
  
mari berbuat lebih banyak, bicara lebih sedikit, untuk bangsa - dan tentu saja untuk anak cucu kita nantinya... Aamiin 

Happy Independence Day, everyone...

May we all live peacefully side by side, hand in hand, without the stupid bounderies that we accidentally create  ...

#jatisari, 17 aug 2014 - 23:55 



Kamis, 07 Agustus 2014

Selamat Milad, Lelakiku...


Hello lelakiku tersayang...

Im always speechless when i need to drop some lines about you..
Words are never enough to express the feelings i have and relationship we are in..
Its been years.. and feel like yesterday..

Thousands of kisses and hugs are beyond words..
All quarrels, disagreements exist, but we never parted #aamiin..

So,
Thank you for being here.. with me
Thank you for being a funky father and understanding hubby..
Thank you for being patience,, for all troubles that i caused you..

Happy birthday, bebe...
We love you accross the universe.. and back..

Stay healthy and sound..
May Allah give you all the best for the coming years..


-xoxo-
Nad-Raissa-Raffa


Jumat, 25 Juli 2014

Another Departure.. au revoir Boss.. :(

Dearest Readers,,

Rasanya baru kemarin saya posting when the big guy leave the stage .. anddd
we have another departure..

Yang belum-belum udah bikin sedih saya..

Bagaimana tidak, yang akan resign itu kebetulan Head of People and Organization - Pak BTS, yang notabene duduknya sebelahan ruangan dengan saya..




di foto ini, beliau berdiri no 2 dari kanan, menggunakan kemeja putih :) 

Saat mengetahui beliau akan depart saja, sepiii hati rasanya.. belum lagi beberapa hari yang lalu.. saat saya menawarkan seporsi buah untuk berbuka.. kata-kata yang keluar dari beliau adalah.. " Duh mbak, saya rasanya nanti di tempat baru akan kehilangan sekali sosok mbak deh... ".. #mbrebesmili

Sejak beliau bekerja di perusahaan ini, mungkin saya yang paling attached dengan beliau.. if i may say :)..
Kenapa? Ya kami bekerja dalam satu department.. Sejak beliau onboard dadakan -- iya saya bilang dadakan, karena kedatangan beliau tidak pernah diinformasikan kepada kami sebelumnya, saya melihat bahwa selalu ada aura baik yang ditampilkan.. 

Saya ingat, bahwa saya pernah diingatkan bagaimana berhijab dengan benar - menutup dada, dan alhamdulillah sudah saya lakukan. Hal itu hanya beliau katakan kepada saya, despite the fact bahwa ada banyak rekan-rekan yang juga menggunakan hijab. 
Salah satu suri tauladan adalah mengurangi frekwensi travelling bagi kami kaum wanita. Jika hal tersebut harus dilakukan, maka beliau langsung serta merta mengingatkan kami untuk meminta ijin kepada suami. 

#andhowcaniresisthavinghimasmyboss???

Kalau saya jabarkan satu persatu, mungkin anda-anda berfikir bahwa saya mengidolakan beliau..
Well, kata 'idola' mungkin belum tepat.. I also understand that he is just human like me, having some flaws..
Dan wajar aja, kalo nggak, yang ada tiap ketemu si babeh ini, gw sibuk ngeliatin kakinya, napak atau kagak..

hihihi..

well, anyway..

Dari beliau, saya belajar berkomunikasi dengan baik, berusaha menempatkan kepentingan kantor pada porsinya... dan jujur.. saya banyak belajar mengenai bagaimana mempunyai hubungan baik menurut islam..
Maklumlah.. saya masih harus banyak sekali belajar.. dan yang terutama, belajar melihat dari sisi yang berbeda.. Satu sisi saya, sang pluralis.. sangat open minded, cenderung cuek dan straight spoken, berhadapan dengan bapak ini, sang muslim priyayi..hihihii.. Bisa kebayang betapa saya harus berusaha mendengar lebih banyak kan?

anyway,,, I really cant say more ..
He will surely be missed.. dan mudah-mudahan, kesantunan beliau bisa menular...
Mugi-mugi juga, beliau bisa tambah sukses di tempat baru, sehingga saya bisa titip CV #modus..

:)..

Last but not least..

Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayahnya, memberikan kemudahan, kesehatan, keselamatan bagi penugasan beliau di tempat baru..

aamiin allahumma aamiin..

Have a safe and pleasant journey, Boss..
'till we meet again... 



Rabu, 23 Juli 2014

Tentang Sepasang Sepatu



Dear Readers,

Tulisan ini saya buat sebagai rasa simpati saya.. atas sepasang anak manusia yang berpisah, karena cara memanggil Tuhan yang berbeda..

Iya.. cara memanggil Tuhan yang berbeda.

Klise sekali ya.. laiknya film-film nasional bergenre romantis, yang lalu dicegah pemutarannya.. Karena dikhawatirkan memicu sentimen negatif.. Iya, memang seperti itu yang terjadi disini.. Sering kali saya berfikir bahwa hal tersebut memang disengaja sebagai salah satu trik marketing. Tapi setelah di'turunkan' dari bioskop, saya harus menunggu sampai VCD asli keluar :( ..

Anyway, sebelum tulisan ini melantur kemana-mana, ijinkan saya melihat dari kacamata pribadi saya.. pemikiran pribadi, dengan beberapa sudut pandang yang berbeda.

Ketika dua orang yang beranjak dewasa, berbeda prinsip, lalu memutuskan untuk berjalan bersama, laiknya sepasang sepatu.. Maka ketika mereka berada di persimpangan, harus ada seseorang yang dengan suka rela menjadi pemimpin, dan seseorang lagi menjadi support.. I always believe that releasing your ego and compromising, both are the keys..

As always, speaking is much more easier, than having yourself trap in that situation.

Somehow, love is unavoidable..
To be truth.. it is..

meskipun saya yakin, akan banyak yang menyanggah bahwa, jika kita mau mengedepankan logika, apalagi iman.. maka ya sepatu kiri dan sepatu kanan akan berpisah dan kembali mencari sepatu-sepatu lain, yang mungkin lebih membuat mereka nyaman..

But..

I believe.. that love is beyond your logic..
There are all kind of love - so never think that you know that much.. ;)

Dan biasanya, cinta dengan beragam halangan yang bersifat prinsipil itu, akan terpulang dari kedua sepatu yang menjalaninya.. Apakan masih sanggup menempuh jalan berliku, naik turun, penuh halang rintang.. atau menyerah pada kondisi yang ada..

Ketika halangan paling besar adalah cara memanggil Tuhan.. Hal itu sangat menyakitkan hati.. Bukankan cara memanggil bukan berarti kita memiliki Tuhan yang berbeda?

Saya pribadi, akan memilih berhenti, lalu mencari sepatu kanan lagi. Namun saya, memilih untuk memilih sepatu kanan, yang keluar dari pabrik yang sama.. Agar si pemilik sepatu merasa nyaman berjalan dengan kami..

Jadi, teman-teman sepatu...
Maafkan postingan saya, yang  mungkin tidak menyelesaikan masalah..
Diluar ini, saya percaya, bahwa Tuhan menyayangi kalian dengan cara yang sama.. Bahwa keputusan yang kalian akan ambil juga seijinNya..
Bahwa, ada banyak sepatu-sepatu kiri dan sepatu-sepatu kanan disekitar anda..

Yang lebih penting, saya percaya, bahwa Tuhan kalian, sama seperti Tuhan saya.
Ketika kita memanggil dengan cara yang berbeda, bukan berarti cinta kalian kepadaNya lebih besar ataupun lebih sedikit dari saya.

Semoga Allah merahmati kalian, dan jalan yang kalian pilih..
aamiin..


slipi, 23 July 2014



Tulus - Sepatu

Jumat, 18 Juli 2014

When they learn how to express their love..


Hello everyone....

Its been a while since my last post.. Well, my 'time management' made me a bit worn out lately -blame to my habit and traffic :).. as always..And i hardly find some moments that made me nailed to my chair, so im able to write some note..

Now, let me share to you another small things that matters to me..

In my previous postings  ini, I expressed my feelings, appreciations to both children we have, for their concern, attention, when i had some ulcer problem..

Last night, on our way back.. as usual, we had some chat..
While he was riding a motorcycle, and i try to beat the silence (or my sleepiness... ) by opening a few 'parents conversation'.. It is always start with :

How's the children?

The answer amazed me..

Apparently, due to a short term class before having Hari Raya holiday, they were taught by their teacher to make a simple craft - a Greeting cards of Hari Raya.

It is made by paper, with a simple method of paper quilting (and to be frank, i have no idea what that is..)
Anyway, so they were handed over somecards in which they will create, write some greetings in it and present it to their parents, either mother, father or both..

When my daughter - Kirana got home, she instantly (as always) take the card out and showed it to my husband. Hubby is always her favorite, a tipical daddy's little girl ..
My daughter is a kind of person that is quite creative and love doing girly figures, as you can see from the picture she made :


The doll that represent herself has eyelashes :) 

I have to admit, she is quite artistic.. Those who knows me and my daughter will be able to tell, that she inherited some from me and some from my husband... 

On the other hand, my son.. Is a tipical boy.. He is close to my husband but inseparable to me. 
Hardly say or show affection - but when meeting the child psychologist , the psychologist told us that he seems closer to me than anyone else.. 

Well, I thought, thats what all boys do .. isnt it? 

To cut the story short, in relation with the art & craft class they were both having during the day, hubby questioned him.. 

Hubby : "Your sister just showed me her result, dont you have one for me as well?"

His answer was short, yet shocking.. 

Raffa : "Oh yes, I do have.. But made it for ibunda, not for you ayah.. "

Hubby :  Can I see it ? 

Raffa : " No, its for bunda.. you cant see it before her.."

When i first hear it, i laugh out loud.. and hubby continues.. 
"He never did that to me, usually he will ask for suggestion, now.. he decide to have you as his priorities.."..

Well.... what can i say then?? 

When we finally got home, meeting the children and my son, hand me over the card.. 
At the beginning, he said. please read it after shalat ied.. 

But 5 minutes afterward, he changed his mind.. and with a shmily gestures handed me over this : 



Look what he wrote : "Aku sayang bunda" 

My son, is a less artistic than his sister, as you can see with the picture he drew.. 
He said the picture represent me.. the car and the high rise building where i go to work.. 

I stunned.. cant say a thing.. 

My son is not a tipical person that can express his feeling.. not into writing nor verbally... but he did  it yesterday.. And i am so gratefull.. I never thought.. being a mother means that you  will have an endless blessings.. 

So, small objects that i received from my children yesterday, is never a small thing to me.. 
They are like a universe packed in a card, wrap with love and sealed with kisses.. 
Dont you think so? I do believe that he inherited the romantic side from his father :) 


Now, let me kneel down and grateful for all blessing that had given to us.. 
God, Thank you for the loving family and friends.. and all gifts that we can hardly say.. 
Thank you for giving us a live that is full of suprises... and ability to enjoy every moment of it.. 
Thank you.. 

we learned a lot from the gifts that you sent to us.. 
Thank you for being with us, and showing us that every single moment counts.. 
That what we've done is harvested today.. 
Thank you... 


*slipi, 18 July 2014*











Jumat, 27 Juni 2014

Holding onto Commitments...

Dear readers,

Before you start guessing what is it that I'm going to tell you.. Let me start by saying thank you to a dear friend and my life partner who always inspire me to write..

I always love to meet old friends, acquaintances or families . There are so many values, experiences or lessons that I learned from them.

This is inspire by one of them ..

I have a good friend - whom I've encourage to call as my best friend.
He's been married for 9 years, and have a daughter whom I adore so much..
This is his story..

-------------------------------------------------------------------------------------

Marriage life, as we all know is never that easy nor that hard. There are ups and downs, like any other aspecs in life.

While others are debating on how and who's suppose to hold on commitment, my friend had shown me that holding into commitment is like dancing.

You might need to lead the way.. But it takes two to tango..  And if ur partner can't do it in the same rhytm, u need to step back and start all over. Do it constantly, continously, and never give up on trying to do so..

He believes that in the end, its yours that count.

Well that, my friends..
Sounds naif..

But suprisingly, this is what he has done so far..
And I found him to be calm in facing all obstacles in his married life.. Too calm maybe.. If its up to me..

But hey, who am I to judge ?



Again...

We can't set a parameter , as people has different perspective, view, or whatever you name it.  Its so true that happiness comes from within... But its even truer that happiness varies among people.

So, what seems to be naif, might be the right formula for some people.. what seems to be almost impossible, can easily be possible for others..

Hearing his stories, reminds me of my first 5th years of marriage,, when i continously upsetting the apple carts, let all apples tumbling down and egoistic enough not taking and putting them back in place.. 
I keep trying to be defensif, see things from my point of view, and care less about it.. 

#sigh.. 

And it brought me nowhere.. 
n o w h e r e... 

Its always my fault agains his fault...
Its pointing fingers without even trying to see the reality
It was - as if i was doing this, you'll be doing that..
It was the most egocentric moment of "I RULE" !!! 

I was so lucky.. when hubby leads the first action.. withdrawing himself from endless misunderstanding.
And what did i do?
Following him, off course.

At that time, I was very jumpy and confuse ..
Its like the 5 years - never ending disagreement i had, when i had no clue on what is going on.. When i refuse to lay back, stepping back and try to see things clearly.

and that, my friend.. what i call egocentric.. when i still see things with my own eyes, without considering others.

The goal was to found out who made the biggest mistakes, stupid comments..
Never looking for solutions nor compromising..

Until one day..
Both of us realize.. that we were not going anywhere...

We decided to stop.. holding hands.. compromising.
Putting our ego back in our pandora box.. and think about these two little cherries of ours..


And..

after a few storms and thundering nights..
We started to see some rainbows of ours..
We started to realize.. that sometimes, even as life partner, we see things in a different point of view..
Sometimes, we just see things differently, because we are two different human being, which have decided, commited to share, compromise, and accept each other..

Good relationships consist of endless discussion, hardworking, and goodwill.
And you cant make it happen in one night.. FOR SURE..

So, dear friends..

Now, I decided to see things not from one angle.. but from different point of view..
I've decided to bow more.. think more and trying not to judge things easily..
Im trying hard to listen more... and speak out clearly - NOT loudly..
I learn from my dear friend.. that sometimes, when we have to give a full trust.. just give it without thinking..
Again.. its ours that counts..

Its your willingness.. your integrity... your goodwill.. its yours..
When you are giving him a space, you'll get your own space.. Whether you have it now.. or later..
It is as certain as sun rise and sun sets

Life,
Treats me kind..
God..
Gave me a firm, loving spouse..
Who loves me dearly.. and see my flaws transparently.. but still accept me as it is..

Now..
I'm closing my writings with some prayer.. to you..

May the sun shine bright on your windowpane.
May the rainbow be certain to follow each rain.
May the hand of a friend always be near you.
And may God fill your heart with gladness to cheer you.

-Slipi, 27 June 2014-




Selasa, 17 Juni 2014

When our daughter turn into my best friend..

Dearest princess...

As years go by.. I can't hardly believe that u're turning 8 and will be on the 3rD grade soon..

I still remember how we were rushing to the hospital and had to go for a  surgery when u're just 8 months inside me.. All the pain was nothing than seeing u for the first time.. Your eyes, eye lashes, rosey cheeks are our endless discussion, until now.. 

And now, you are much more than just a daughter. You are my hand to hold, my psychologist, my best friend, a life-time teacher and partner..

We share tears and laughters, we were partner in crime from time to time, a debate partner - Yess, a helluva tough debate partner....

Being our daughter, you inherit ur father stubbornness and my straight spoken habit. Not a favorite combination, but will surely usefull someday.. :)

I admire your willingness to help me during our 'cooking' moment.. I adore your pretty glance, smiley yet comforting when i just had a rough day at work.. I love your massaging hand, everytime you are trying to amuse me by doing so.. 


Dearest, 

Thank you for everything.. 
Thank you for your understanding.. for all patience that you had,, having me as a so-so mother.. 
Thank you for holding my hand.. sharing your hugs, endless discussion about what, where and when.. 
And off course,.. and endless debate on how i love you.. and why.. 

I have no reason NOT to love you accross the galaxy.. 
always so proud of having you as my daughter.. 

May allah bless your life.. 

Happy milad Putri Shaliha kami tersayang.. 
We love you and pray for you.. all the time.. endlessly.. 

-xoxo- 


At the end.. 

Kamis, 12 Juni 2014

Tapestry.. one short story

There are times,
When I feel like mocking up a boring tapestry 
Yes, a tapestry ..
That suppose to represent diversity - contains lots of colors, patterns and probably textures..

I am so bored mocking up
Prentending how beautiful it is
While it content nothing but a boring pattern
So predictable 
So  usual 
No suprises 
Nothing 
Its a piece of clothing that represent nothing

Like it does not require to be called as tapestry 

But then , 
I stunned 
I remember 

A tapestry .. 
Is far from just a mixture from all sources...

The process itself,
Determine the calling
All ups and downs ..
All feelings

The mixups 
And I'm happy.. 

The clothing turns out to be 
a beautiful tapestry
That contains more than just threads and scenery.. 





Selasa, 10 Juni 2014

Happy Milad, Pelita Hati..



Anak lanang kami tersayang...

Hari ini, tepat 7 tahun usiamu. Tidak percaya rasanya bahwa kita sudah melewati puluhan purnama, ribuan hari yang tiap detiknya selalu penuh makna.

Sulit untuk percaya, kalau engkau, putra kami tersayang, sudah melengkapi hidup kami, memberikan warna, mengajarkan kami untuk selalu tetap besyukur dalam setiap peristiwa.

Bunda masih ingat saat beberapa minggu lalu, terbangun di sabtu pagi. Merasakan ada tangan kecil yang menyelimuti, memastikan tidur ku tidak terganggu, bahkan memastikan bahwa ibun tidak demam karena bangun siang..

Hal-hal kecil yg seringkali dilakukan, dan membuat kami terperangah atas seluruh ide yang terlontar dari mulut mungilmu nak.. Termasuk saat engkau meminta lantunan ayat2 suci sebagai pengantar tidurmu, ketimbang lagu-lagu populer yg sebelumnya akrab di telinga kami.. Dan kejutan luar biasa saat berani tampil mewakili sekolah dalam tahfidz qur'an baru-baru ini. Hal yang sebenarnya, jauh tidak pernah kami bayangkan.. (Soo proud of you, boy.. )

Putra kami tersayang, terima kasih telah menemani kami, menjadi kesayangan ayah ibunda, penenang hati ibun serta. Anak yang selalu kami banggakan.

Maafkan keterbatasan kami sebagai orang tua ... Percayalah nak, ayah dan dan bunda selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi kalian..
Doa kami senantiasa, agar Allah memudahkan jalanmu, melimpahkan rahmat dan hidayahNya..

Tetap jadi anak shaleh ya nak...


We love you accross the universe and back... 


Rabu, 28 Mei 2014

Going Veggie.. - resep tumis sayuran mudah cepat



Helloo.. 

Selamat tengah minggu, teman-teman tersayang... 

Di minggu yang penuh hari kejepit ini, kemarin saya sibuk bebersih lemari es, sebelum memutuskan untuk berbelanja lagi. 

Seperti biasa, saat ibunda di rumah, maka wajib memasak untuk keluarga dong ya.. 
Kali ini, saya melihat di lemari es ada beberapa buah cuciwis, jamur kuping, jamur hioko kering (yang segera saya rebus - kurleb 30 menit agar lunak), 2 batang wortel dan seikat buncis. 
Longok freezer, ada 2 sdm dging cincang.. 

Nah.. to make a long story short, dan dikejar waktu makan siang.. we decided to make - an easy yet mouth-watering stir-fry veggie.. 

Resepnya sebagai berikut : 

Bahan-bahan : 

2 batang wortel - kupas kulit - potong julienne (korek api)
4 buah cuciwis - lepas per lembar
7 batang buncis - potong kurleb 1 cm
4 lembar jamur kuping - iris 
1 batang daun bawang - potong 2 cm
6 jamur hioko kering - rebus dengan 500 ml air sampai lunak - iris halus
2 siung bawang putih - cincang
3 siung bawang merah - iris tipis
2 sdm daging cincang
1 sdm kecap asin
1 sdm saus tiram
1 sdt gula
1/4 sdt lada 
2 sdm minyak
1 sdm margarine 
1 sdt minyak wijen

Cara membuatnya : 

1. Panaskan minyak, masukkan margarine
2. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum, masukkan daun bawang.. 
3. Masukkan daging cincang - aduk sesekali 
4. Masukkan jamur hioko - tambahkan saus tiram dan kecap asin, lalu 1 cangkir air - biarkan air menyusut
5. Tambahkan wortel, lalu diikuti dengan buncis dan jamur kuping
6. Koreksi rasa dengan menambahkan garam, gula serta lada. 
7. Matikan api, tambahkan minyak wijen, aduk, angkat. 

Voilaaa... 

It is a complete dish - all there.. 

Silahkan dicoba.. resepnya insya Allah akurat.. :) 

Buon Apetito, everyone.. 


Jumat, 16 Mei 2014

Satu lagi tentang Co-Worker

Dear Readers,

Sebagai follow-up dari tulisan sebelumnya, saya merasa perlu memaparkan berapa banyak pelajaran yang saya petik dari beliau selama 3,5 tahun menjadi Co-Worker.

Kalau mau jujur, saya bukan siapa-siapa di dalam perusahaan. Dari sisi grade-pun jauh dengan beliau yang seorang Director. Namun mengingat salah satu scope pekerjaan saya adalah -assisting Leadership Team dan perijinan tenaga kerja Asing, otomatis komunikasi dan kerjasama yang kami lakukan sangat intens.

Satu hal yang saya kagumi, adalah ketika saya bisa dengan santai, menggunakan bahasa yang apik, menyampaikan beragam keberatan jika dirasa perlu. Not Once he scolded me. NOT Once.
If he disagrees, it will be told in a perfect manner.

Banyaknya kebijakan yang kurang populer, meskipun bukan beliau yang memutuskan juga mampu disampaikan dalam bahasa yang halus. Disini saya belajar bahwa komunikasi memang perlu disampaikan dengan cara-cara yang sesuai.

Beliau, juga beberapa orang di perusahaan mengajarkan kepada saya, bagaimana menjadi seorang Co-Worker yang baik. Berkomunikasi dengan semestinya, menempatkan professionalitas tanpa melupakan tanggung jawab pribadi maupun Norma yang dianut.. sekaligus mencoba melihat dari banyak sisi berbeda..
Hmm.. banyak banget memang ya..

Intinya begini..

Being a good Co Worker means that you are able to see things through several angles..
Setting up priorities and able to communicate your friends flaws in a good manner, good languange..
People make mistakes, and better to tell them nicely instead of talk about it from the back..
Never take everything for granted.. Everything is there for a reason..
What ur co worker think about you, is none of your business.. Its yours that count..
People who talk to you from your back tells you exactly their position.. on your back..

Sometimes, I wonder what experience he had, so he can share most of the attitude with me..
Its a simple hello, a smiley request.. endless discussion about family and friends.. and lots matter

Hal-hal yang membuat saya berfikir ratusan kali saat mulut sudah mulai ingin berkata-kata tak pantas.. Yang serta merta bisa saya antisipasi dengan pertanyaan mudah:..

Does it really worth? To speak harshly? Will the person get your point? Does she willing to understand?

Iya..

Saya dengan segala keterbatasan saya, kadang memaksakan diri untuk mencoba mengerti sudut pandang yang digunakan saat harus bekerjasama dan selalu mendapat hasil yang jauh dari maksimal.
Feedback yang jarang sekali positif membuat saya berfikir ulang..

What kind of live that the person has been thru?
Does she think backward? How can I make her see the responsibilities that she's carrying?

Lalu..

Saya sampai pada satu kesimpulan.. I forget one thing..

It Takes Two to Tango..
Saya laiknya menggarami laut jika harus berjalan dengan satu kaki..

Pada akhirnya, saya hanya bisa belajar menjadi Co Worker yang baik bagi orang lain, tentu saja tanpa bisa mengharap hal yang sama..

At the end of the day.. its ours that count..

Well.. TQ dear boss.. atas seluruh pelajaran yang diberikan..
Semoga saja saya bisa jadi seorang Co-Worker yang baik.. sebagaimana yang selama ini telah dicontohkan..