Minggu, 28 Februari 2021

A Healthy Discussion in our House


Kedua anak kami memasuki usia rentan - re ma ja ...

Iya.. jaman-jaman yang penting ngelawan, yang penting tereak, yang paling bener gue!!! Keduanya pun punya style yang berbeda.. Anak mbarep sangat frontal, sementara anak ragil cenderung cuek... abai.. Wis memang tarik ulur ini sekarang waktunya.. 

Melihat kondisi demikian, saya dan suami sepakat untuk sedapat mungkin open-minded, berusaha melihat dari banyak sisi, termasuk berusaha menggunakan 'sepatu' mereka .  

Diskusi maupun debat bukan sesuatu yang aneh di rumah kami. Biasanya dilakukan di kamar tidur saya.. Topiknya pun beragam,, dari mulai hal-hal receh seperti menu makan mingguan, politik, demo, sampai selera musik yang sangat-sangat berbeda... 

Topik terakhir ini baru saja jadi topik debat tadi pagi.... Siapa lagi pelakunya kalau bukan mas bojo Vs anak mbarep... 

"Mbak, aneh sebenarnya kalau kamu mengidolakan yang begitu... kalau mau jujur, kalau ini jaman ayah, ya gak laku yang model begitu" ... 

Kalimat yang bikin saya langsung alert, menanti-nanti sanggahan dari anak mbarep... 

Benar saja.. tak lama, mereka saling berbantah-bantahan... 

Saya yang hampir selalu jadi penengah kalau kedua anggota keluarga ini berdebat, mengingat keduanya punya model yang sama... Gaspoooollll... 

Coba dikupas satu-satu... 

Mas bojo saya anggap kurang fair, saat membandingkan BTS dengan Bon Jovi, atau Queen.. 

BTS mungkin bisa dibandingkan dengan Duran-Duran, Wham, NKOTB, NSync, atau One Direction . Tapi menyebut BTS sebagai sekedar boy-band itu sendiri, menurut saya 'under-statement' 

Saya melihat dari banyak sudut pandang, dimana mereka justru terlihat sangat 'human' sebagai selebriti,.. diatas panggung maupun pada kehidupan sehari-hari yang seringkali tertangkap kamera... 

Hal-hal yang mungkin luput dari papparazi yang hits pada jamannya.. Ketika privasi diagungkan sedemikian rupa sementara saat ini, pintu dibuka selebar-lebarnya.. hampir tanpa batas.... 

As a mother, i can see that sometimes, it reaches a limit, a very thin line, when they got fed up of mostly everything and only have each other to go through it.. And its just make them 'human' 

Hal diatas jadi salah satu topik diskusi yang tidak pernah habis. 

Bagaimana dengan anak bungsu kami? 

Topiknya pun beragam... Belakangan karena si bungsu sering ketawa-ketawa nonton TikTok, saya sering menggodanya dengan memberi tambahan nama -  sebagai reporter freelance infotainment... Betapa tidak, banyak hal-hal ajaib yang menjadi bahan pembicaraan kami... dari mulai gosip artis pisah, pacaran sampai yang paling kontroversial terakhir adalah pembangunan pabrik miras - issue yang digoreng sampe kemripik. 

Mendengarkan pemikirannya membuat saya, sebagai ibunya cukup terkejut. senang sekaligus bangga, mengingat anak bungsu kami sudah bisa menempatkan hal tesebut pada porsinya... 

Apa berarti dengan anak bungsu saya tidak pernah berbeda pendapat? 

Well, perbedaan merupakan sesuatu yang natural, alami dan pasti terjadi. Satu hal yang seringkali dianggap aneh adalah karena kami semua sepakat untuk tidak selalu sepakat... Ayah bisa saja punya pendapat A, saya B, mbak C dan adek D ...  Kami hanya harus saling menghargai, dan tau bagaimana menempatkan diri serta bersikap dengan pantas. 

Oh well, sedemikian dinamisnya memang keluarga kami... 

Aneh untuk banyak orang, but we surely enjoy the ride.. :) 


Selamat berhari minggu, universe... 



Tidak ada komentar: