Kamis, 17 Oktober 2013

Etika yg kadang tak berbanding lurus dengan penampilan..

Kutipan kejadian kemarin sore, yang buat saya cukup membuat berfikir.


Kemarin, di dalam omprengan yang cukup sesak (iya, saya memang pengguna kendaraan non plat kuning tersebut), di depan saya duduk seorang mbak-mbak..

Kenapa saya gunakan kata 'mbak' bukan ibu? Karena memang si wanita tadi terlihat sebagai seseorang 'ibu' muda kali ya... Nah, sebelum perbincangan ini berlanjut pada perbedaan 'mbak' dan 'ibu' dan hilang fokus #halah.. mari kita menuju cerita sebenarnya..

Omprengan yang saya gunakan kemarin itu jurusan Grogol - Jatiasih, dengan mobil Pregio. Dan kebetulan saya termasuk salah satu yang duduknya harus punggung2an dengan supir (deritakuh.. #tsah..) Lalu, tak lama sesudah saya naik, naik seorang ibu duduk tidak jauh dari saya, dengan posisi yang kurang lebih sama..

Di depan kami berdua duduk 3 orang penumpang lainnya. 2 orang wanita berkerudung setengah baya yang tertidur, dan seorang mbak2 cakep nian yang sibuk dengan smartphonenya (sungguh saya pemerhati ya.. #tsah.. ). Tak lama setelah rata2 penumpang komuter tertidur, spertinya tinggal saya dan si mbak tadi yang masi belum lelap. Dengan santainya, dia melepas sepatu yang digunakan, lalu.. menaikkan kakinya diiii.. bangku sebelah saya..

Kondisi mobil gelap, tapi sungguh, saya tidak habis pikir. Hal yang menurut saya sangat tidak pantas, dilakukan tanpa ada permisi terlebih dahulu. Dan hal itu berlanjut sampai destinasi terakhir.Sempat terfikir bahwa mungkin dia sedang hamil muda, atau kakinya sakit atau apalah.. Meskipun tergolong tidak pantas, tapi saya masih punya sedikit maklum.

Tapi? sampai di tujuan, dengan santainya si mbak tadi mengenakan kembali wedgesnya yang mgkin sehari sebelumnya buat getok qurban (ngeliat ukuran solnya, minimal retak tuh kepala kalo kena), dan melenggang dengan aduhainya..

Jadi? weh, saya paham sekarang. Lagi-lagi, stigma bahwa masih banyak kaum pekerja yang tak punya etika itu, bisa diterima. Mugi-mugi next time, akan ada yang langsung menegur tanpa banyak pertimbangan seperti sayah....

Buat mbak yang tadi.. cakep2 kok ra nduwe unggah-ungguh tho yoo... :(


Tidak ada komentar: