Jumat, 21 Februari 2014

Komunikasi dengan Ibu Guru SDIT

Dear Readers..

Paham sangat kalau postingan saya belakangan penuh dengan remeh temeh tak penting #bagiyangtakpaham
#eaaa..

Tapi.. kali ini ijinkan saya untuk sedikit berbagi pengalaman saya berkomunikasi dengan guru si mbarep tersayang.

Kebetulan anak saya bersekolah di Sekolah Dasar Islam Terpadu Raushan Fikr, sekolah baru dimana anak saya merupakan angkatan pertama. Kebayang serunya kan?

Nah, saya tidak punya komentar buruk mengenai SDIT itu, bahkan saya harus akui bahwa rata-rata guru-guru maupun staf pengajar disana sangat kompeten. Salah satu indikasi yang terlihat adalah ketika anak-anak sedih menjelang weekend, karena TIDAK SEKOLAH.

Wew.. terbayang funnya kan?

Eh, mari fokus akan apa yang saya ceritakan..

Beberapa bulan kebelakang, saya terlibat dalam sebuah percakapan melalui pesan singkat telepon dengan wali kelas Raissa..

WK : Selama siang bunda.. anak afwan belum dijemput.
Saya :... ??
WK : Maaf bunda.. tapi anak afwan belum dijemput...
Saya : .. Halo mbak.. saya bundanya Raffa dan Raissa.. apa mbak salah sms..
WK : Oh iya bunda.. maaf.. maksud saya afwan - anda..
Saya : #nginyem.. ( ---___---)

My expression was :


Sekian postingan tak penting..

Ternyata... memang saya masi banyak harus belajar ya.. #hwadeuh..
Lahir di Jakarta, besar di Jakarta, bahasa ibu ya bahasa Indonesia.. 2nd languange.. definitely not arabic..

sampai bertemu pada posting berikutnyah..



Tidak ada komentar: